PEMBELAJARAN EKONOMI BERSINAR DENGAN METODE EKOTIK PRASINAR (11)

Tantangan Hari ke-179

#TantanganGurusiana

LANJUTAN BAB II. KAJIAN TEORI

6) Hasil Belajar dan Kaitannya dengan Efektivitas Pembelajaran

Burton dalam Effendi (2010:48-49) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan (ability), dan keterampilan. Hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang beberda-beda. Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat beradaptasi (adaptable) atau tidak sederhana dan tidak statis. Belajar, pembelajaran, dan hasil belajar berkaitan erat dengan teori belajar. Bloom mengelompokkan hasil belajar dalam tiga wilayah (domain) atau dikenal dengan taksonomi Bloom, yaitu sebagai berikut, (1) ranah kognitif (pengetahuan), (2) ranah afektif (sikap), dan (3) ranah psikomotor (keterampilan).

Menurut KTSP dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2011:140) bahwa hasil belajar dirumuskan dalam bentuk kompetensi, yaitu kompetensi akademik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi vokasional. Keempat kompetensi tersebut harus dikuasai oleh siswa secara menyeluruh/komprehensif, sehingga menjadi pribadi yang utuh dan bertanggung jawab.

Gagne dalam Uno (2012:137) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kapasitas terukur dari perubahan individu yang dinginkan berdasarkan ciri-ciri atau variabel bawaannya melalui perlakuan pengajaran. Sedangkan Degeng dalam Wena (2012:6) menyatakan bahwa hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek ini bisa berupa efek yang dirangsang, karena itu ia merupakan efek yang dinginkan, dan bisa juga berupa efek yang nyata sebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu.

Menurut Sutikno (2013:25) bahwa keberhasilan belajar yang dimaksud di sini adalah tercapainya tujuan pembelajaran khusus dari materi yang telah dipelajari selama berlangsungnya proses pembelajaran. Cara untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran itu tercapai atau tidak adalah dengan mengadakan tes. Sebagai tolok ukur keberhasilan proses belajar, indikator-indikatornya adalah sebagai berikut: (1) Penguasaan materi pelajaran yang dibelajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun secara kelompok; (2) perilaku yang disebutkan dalam tujuan pembelajaran khusus dapat dicapai siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kegagalan belajar siswa dapat digunakan acuan patokan, misalnya:

1) Istimewa, apabila seluruh materi pelajaran dapat dikuasai siswa

2) Baik sekali, 85% sampai 94% materi pelajaran dapat dikuasai siswa

3) Baik, 75% sampai 84% materi pelajaran dikuasai siswa

4) Kurang, apabila materi pelajaran kurang dari 75% dikuasai siswa

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengalami proses belajar, baik berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang merupakan hasil dari aktivitas belajar atau latihan atau pengalaman yang dapat diukur melalui tes hasil belajar dan ditetapkan dalam bentuk angka atau nilai. Semakin tinggi peroehan hasil belajar siswa, maka pembelajaran semakin efektif.